III. SOAL
URAIAN
Penggunaan
kendaraan bermotor oleh anak dibawah umur. Penggerakan sosisalisasi untuk
orangtua pemilik kendaraan bermotor agar sebaiknya memperketat atau bahkan
melarang penggunaan kendaraan bermotor oleh anak dibawah umur. Meningkatnya
angka kecelakaan tidak luput dari belum layaknya seseorang untuk mengendarai
kendaraan bermotor. Penulisan ini dibuat dengan kerangka karangan yang terdiri
dari Kata Pengantar, Daftar Isi yang terdiri dari Pendahuluan, Latar
Belakang, Landasan Teori, Perumusan
Masalah, Tujuan dan Manfaat, dan Metode Penelitian. Kemudian dilanjutkan dengan
Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran lalu diakhiri dengan Daftar
Pustaka. Meningkatnya konsumsi kendaraan bermotor di Indonesia tidak menutup
kemungkinan untuk para anak dibawah umur menggunakan kendaraan bermotor secara
bebas, ironisnya tidak sedikit orangtua yang membiarkan anak yang masih dibawah
umur yang belum masuk dalam kriteria syarat pengendara bermotor. Dengan
meningkatnya angka kecelakaan kendaraan bermotor oleh anak dibawah umur dan
balap liar yang mulai didominasi oleh anak dibawah umur merupakan masalah utama
dari pembahasan kali ini. Penulis berharap dengan adanya tesis ini dan disusul
dengan sosialisasi yang akan diadakan penulis membuat para orangtua sadar akan
bahayanya untuk mengijinkan anak dibawah umur mengendarai kendaraan bermotor. Pembatasan
masalahnya adalah agar penelitian ini lebih terarah, terfokus, dan tidak
meluas, penulis membatasi penelitian pada dampak buruknya kebebasan yang
diberikan orangtua kepada anak dibawah umur dalam mengendarai kendaraan bermotor.
Penulis melakukan pendataan langsung ke orangtua maupun kepolisian dalam
mencatat angka kecelakaan yang disebabkan karena belum layaknya seseorang untuk
mengendarai kendaraan bermotor. Variabel dalam topik ini adalah para anak
dibawah umur. Saya mengorganisasi dan mengembangkan penalaran karangan ini
dengan mempertimbangkan secara matang topik yg sedang dibahas ini berdasarkan
fakta-fakta yang ada, dan dampak-dampak yang dapat ditimbulkan, serta solusi
apa saja yang dapat diberikan.
II. PILIHAN
BERGANDA
(1) Depperindag menilai
bahwa upaya memulihkan kinerja ekspor non migas perlu ditingkatkan. (2) Untuk
mencapai upaya tersebut, Dipperindag merencanakan peningkatan ekspor nonmigas
nasional sebesar 15% sehingga mencapai $44,54 miliar pada tahun 2000. (3)
Sehubungan dengan hal itu, Direktur Jendral Kerja Sama Lembaga Perindustrian
dan Perdagangan (KLIPI) Depperindag telah mengadakan pertemuan koordinasi
dengan para atase Perindustrian dan Perdagangan (Atpperindag) sekawasan Eropa
di Brussels 13-15 Maret 2000. (4) Pertemuan ini dimaksudkan untuk menjelaskan
visi dan strategi penignkatan akses pasar serta mengamankan kebijakan
pemerintah di bidang perindustrian dan perdagangan. (5) Di samping itu, upaya
tersebut juga merumuskan langkah-langkah konkrit untuk meningkatkan kinerja
ekspor berdasarkan fakta di lapangan.
1.
Bacaan
tersebut berupa laporan : B. Kuantitatif
2.
Laporan
tersebut disusun secara : A. Induktif
3.
Laporan
tersebut berisi : C. Perencanaan
4. Bahasa laporan itu : A.
Efektif
5. Pendekatan pembahasan : C.
Persuasif
I. PILIHAN
BERGANDA
(1)
Penyimpangan sampling menurun sebanyak dengan ukuran sampel. (2) Berarti, bila
sebuah sampel dari 10 suku cadang manufaktur diuji ditemukan 2 ada cacatnya,
ini berbeda dengan 20 cacat dari sebuah sampel 100 suku cadang. (3) Dalam
sebuah telaah praktik riset psikologi, Tversky dan Kahneman menemukan bahwa
peniliti tampaknya tidak menangkap secara tepat kesalahan dan sifat kurang
mantap dalam sampel kecil. (4) Telaah lain dengan siswa mengesankan ukuran
sampel terhadap penyimpangan. (5) Berarti, untuk sampel-sampel kecil,
kesimpulannya tak dapat dijamin.
1.
Ragam
bahasa bacaan tersebut adalah : A.Tulis ilmiah.
2.
Topik
bacaan tersebut adalah : A. Penyimpangan sampel.
3.
Kalimat
kedua menyatakan : A. Perbedaan sampel besar dan sampel kecil.
4.
Kata
sample sebaiknya ditulis : A. Sample.
5.
Untuk
sampel-sampel kecil merupakan : A. Keterangan tambahan.
6.
Topik
yang baik harus memenuhi syarat berikut ini kecuali : C. Cukup luas.
7.
Contoh
topik yang baik bagis studi akuntansi misalnya : B. Analisis
fungsi prakiraan bisnis terhadap kinerja keuangan.
8.
Kalimat
tesis yang baik misalnya : B. Penggunaan program komputer yang bdirancang
secara tepat akan berpengaruh secara positif terhadap pengembangan sistem
kerja.
9.
Kalimat
tesis yang baik memenuhi syarat berikut ini kecuali : D. Menggunakan kata
konotasi.
10. Pilihlah contoh penulisan
karangan ilmiah yang menuntut adanya analisis : A. Apakah pengaruh politik
terhadap perekonomian nasional?
11. Pilih kata yang menyatakan tujuan
penelitian : C. Menyimpulkan
LATIHAN DAN TUGAS MANDIRI
1.
Jelaskan
hakikat perencanaan karangan.
Proses
awal mengarang.
Mencakup:
penentuan topik, tujuan, tesis, penyusunan karangan (kerangka karangan
sementara), pengumpulan data, penetapan metode pembasahan, penyusunan kerangaka
karangan, dan pengorganisasian keseluruhan penulisan.
2.
Jelaskan
bahwa mengarang merupakan proses kreatif.
Menulis
merupakan suatu proses kreatif yang
banyak melibatkan cara berpikir divergen (menyebar) daripada konvergen
(memusat) (Supriadi, 1997). Menulis tidak ubahnya dengan melukis. Penulis
memiliki banyak gagasan dalam menuliskannya. Kendatipun secara teknis ada
kriteria-kriteria yang dapat diikutinya, tetapi wujud yang akan dihasilkan itu
sangat bergantung pada kepiawaian penulis dalam mengungkapkan gagasan.
3.
Jelaskan
jenis-jenis karangan ilmiah.
·
Artikel
Artikel
adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah
tertentu yang sifatnya aktual dan kadang-kadang kontroversial dengan tujuan
untuk memberitahu (informatif) mempengaruhi, menyakinkan (persuasif
argumentatif), dan menghibur khalayak pembaca (Sumadiria, 2004:1 dalam buku
Heri Juahari, 2009:137)
·
Resensi
Menurut
Keraf (1997:274) dalam buku Heri Juahari, (2009:144), resensi adalah suatu
tulisan atau ulasan mengenai sebuah hasil karya atau buku.
·
Makalah
Makalah
adalah karya tulis yang bersifat resmi tentang suatu pokok yang dimaksudkan
untuk dibacakan dimuka umum dalam suatu perhidangan yang sering disusun untuk
diterbitkan (KBBI, 2001:700).
·
Skripsi
Skripsi
adalah karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa strata satu (S1) sebagai salah
satu syarat untuk medapatkan gelar sarjana Heri Juahari (2009:182).
·
Tesis
Tesis
adalah karya ilmiah yang dibuat sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan
gelar magister (Heri Juahari, 2009:185).
·
Disertasi
Menurut
Arifin (2003:1) dalam buku Dwiloka dan Riana (2005:7) disertasi adalah karya
tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis
berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis yang terinci.
4.
Jelaskan
tahapan penyusunan karangan.
1.
Tahap sebelum menulis (pra menulis). Dalam tahap ini yang diperlukan adalah
desain, materi pembuatan dan jasa yang akan ikut membangun atau pekerja.
Bagaimana nanti bentuk rumah yang akan jadi. Maksudnya adalah menentukan garis
besar, kemudian lanjut ke topik dan diikuti oleh butiran butiran penjelasan
atau yang dinamakan poin poin. Topik yang baik adalah topik yang mudah
dimengerti, mempunyai batasan, menarik minat pembaca, dan pastinya harus
dikuasai.
2.
Tahap menulis. Tahap ini bisa dikatakan pengerjaan. Dalam tahap ini, butiran
butiran hasil pemikiran topik tadi diperkaya menjadi sebuah tulisan. Usahakan
menjelasakan semua pertanyaan topik mulai dari what, why, when, who, where dan
how atau lebih dikenal sebagai 5W + 1H. Tambahkan dengan w lain seperti: which,
whom, whose dll kalau memang memungkinkan.
3. Penyuntingan (Editing) naskah, materi dan
bahasa.
4.
Penulisan naskah yang sudah sempurna tanpa kesalahan.
5.
Presntasi atau menyajikan hasil akhir penulisan makalah atau skripsi.
5.
Sebutkan
syarat-syarat topik yang baik.
·
Topik
yang baik.
·
Menarik
untuk ditulis dan dibaca.
·
Dikuasai
dengan baik.
·
Terbatas.
·
Didukung
data.
6.
Jelaskan
perbedaan topik dan judul karangan.
Topik
berati tempat dalam tulis menulis, pembicaraan atau sesuatu yang menjadi
landasan penulisan sedangkan judul adalah topik yang telah sesuai dengan pokok
pembicaraan.
7.
Sebutkan
syarat-syarat kalimat tesis.
1.
Berisi gabungan rumusan topik dan tujuan.
2.
Penekanan topik sebagai suatu pengungkapan pikiran.
3.
Pembatasan dan ketepatan rumusan.
4.
Berupa kalimat lengkap terdapat subjek dan predikat (objek).
5.
Menggunakan kata khusus dan denotatif (lugas).
6.
Berupa pernyataan positif – bukan kalimat tanya, bukan kalimat seru, dan bukan
kalimat negatif.
7.
Dapat mengarahkan, mengembangkan, dan mengendalikan penulisan, dan
8.
Dapat diukur dan dibuktikan kebenarannya.
8.
Lengkapilah
kalimat tesis berikut.
Topik
: Kreatifitas baru produksi pangan dari singkong.
Tujuan : Membuktikan bahwa bahan baku singkong dapat
diolah dalam berbagai jenis pangan yang dapat dijadikan komoditas ekspor.
Tesis
: Para produsen akan mengalami keuntungan besar jika para produsennya memiliki
daya kreatifitas yang tinggi sehingga bisa mendapatkan keuntungan serta dampak
positif yang cukup tinggi.
9. Buatkan
topik yang kreatif dan inovatif sesuai dengan bidang studi Anda, rumuskan topik
tersebut menjadi tujuan, dan kalimat tesisnya.
Tesis
: Efisiensi sumber daya ekonomi akan menghasilkan produk sepatu tangguh berdaya
saing tinggi di pasar Internasional.
Topik
: Produk sepatu dengan efisiensi sumber daya ekonomi.
Tujuan : Membuktikan bahwa dengan membuat sebuah
keefisiensian dalam suatu produk pasti akan membawa keuntungan lebih.
10.
Pilihlah
topik terbaik Anda dan buatkanlah kerangka karangan (pilih satu: rencana
skripsi atau makalah yang lengkap dan sempurna).
11.
Berdasarkan
jawaban nomor 6, tulislah pendahuluan yang lengkap. Gunakan ejaan yang baku,
catatan kaki (ibid,opcit, dan loc.cit) yang benar, diksi yang tepat, kalimat
yang efektif, paragraf yang baik, penalaran yang logis, dan disertai
bibliografi sekurang-kurangnya lima sumber:
12.
Lanjutkan
jawaban tugas no.7 menjadi karangan ilmiah Anda yang lengkap disertai dengan
kutipan, catatan kaki, dan bibliografi.
13.
Bacalah
kembali karangan Anda sambil memperbaiki: penulisan kata, tanda baca, pilihan
kata, kalimat efektif, penempatan kalimat topik, penempatan kalimat penjelas,
dan konsistensi inden (lekuk) dan penomoran.