Thursday, January 23, 2014

Pemimpin Dalam Keluarga

BAB I
PENDAHULUAN

1.1          Latar Belakang
            Metode pembelajaran yang kita ketahui dulu adalah metode pembelajaran yang berorientasi kepada pengajar (guru) yang menyebabkan peran guru sangatlah penting dan berpengaruh. Namun sekarang metode pembelajaran sudah berubah menjadi berorientasi kepada murid (siswa) sehingga peran seorang guru pun bergeser, dari seorang pengajar menjadi mediator. Tetapi bukan berarti peran guru menjadi tidak penting, bahkan menjadi semakin diperlukan. Peran guru kini adalah memacu murid-murid untuk semakin rajin belajar bukan hanya satu arah tetapi dua arah. Menjadi lebih aktif dan tidak pasif seperti dulu.
            Guru juga kini berperan sebagai motivator bagi murid-muridnya. Diharapkan guru dapat memberikan metode belajar yang dapat memotivasi murid menjadi semakin rajin, karena jika seorang guru hanya berperan sebagai seorang pengajar dan hanya mentransfer ilmu saja maka akan terasa sia-sia tanpa adanya motivasi yang muncul dari dalam diri anak tersebut.Disinilah guru berperan, memunculkan dan menumbuhkan motivasi dalam diri tiap muridnya.
            Tindakan yang nyata dan dirasa perlu adalah merubah metode mengajar dari seorang guru agar dapat mengubah metode belajar dari tiap murid-muridnya. Karena metode pembelajaran yang melibatkan murid menjadi lebih aktif dianggap lebih efektif dalam proses belajar mengajar dan dapat meningkatkan kemampuan murid dalam kemandirian dan keberanian berbicara di depan umum.
            Proses pembelajaran harus diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, agar memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Proses pembelajaran akan optimal jika didukung dengan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan dan minat anak.


1.2          Rumusan Masalah
Dari latar berlakang yang telah saya uraikan, maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut;
1.      Apakah yang dimaksud dengan strategi?
2.      Apakah yang dimaksud dengan motivasi?
3.      Bagaimana Strategi Efektif Untuk Memotivasi Siswa?
4.      Bagaimana strategi mengajar yang menarik dan menyenangkan?
5.      Bagaimanakah metode mengajar yang dapat memotivasi anak?

1.3        Tujuan Penulisan
Tujuan penulis dalam pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan informasi mengenai strategi mengajar yang memotivasi anak dalam menempuh pendidikan dan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dasar (Soft Skill).


BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Pengertian Sosialisasi Menurut Para Ahli

Strategi ialah upaya untuk melakukan sesuatu dengan melakukan perencanaan terlebih dahulu dengan sangat matang agar sesuai dengan tujuan yang diinginkan atau dicapai, biasanya dalam jangka panjang. Strategi pembelajaran adalah suatu upaya dalam pembelajaran yang dilakukan guru dan murid agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Maka strategi pembelajaran dengan motivasi adalah suatu upaya dalam pembelajaran yang disertai dengan motivasi yang diberikan oleh sang guru kepada muridnya.
       Sedangkan motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan. Itulah yang diharapkan dapat diberikan dari seorang guru kepada anak murid yang diajarnya.
       Motivasi dapat berupa motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi yang bersifat intinsik adalah manakala sifat pekerjaan itu sendiri yang membuat seorang termotivasi, orang tersebut mendapat kepuasan dengan melakukan pekerjaan tersebut bukan karena rangsangan lain seperti status ataupun uang atau bisa juga dikatakan seorang melakukan hobinya. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah manakala elemen elemen diluar pekerjaan yang melekat di pekerjaan tersebut menjadi faktor utama yang membuat seorang termotivasi seperti status ataupun kompensasi.
       Ada beberapa pendekatan yang perlu dilakukan, seperti :
1.       Pendekatan Individual
Masing-masing anak didik mempunyai karakteristik tersendiri. Perbedaan anak didik tersebut memberikan wawasan pada guru bahwa strategi pengajaran harus memperhatikan perbedaan anak didik. Pendekatan individual mempunyai arti yang sangat penting bagi kepentingan pengajaran, pengelolaan kelas sangat memerlukan pendekatan individual ini, pemilihan metode tidak bisa begitu saja mengabaikan pendekatan individual ini, sehingga guru dalam melaksanakan tugasnya selalu saja melakuan pendekatan ini terhadap anak didik dikelasnya.

2.       Pendekatan Kelompok
Pendekatan kelompok juga diperlukan untuk membina dan mengembangkan sikap sosial anak didik karena anak didik adalah merupakan makhluk yang mempunyai kecenderungan untuk hidup bersama. Dengan pendekatan kelompok diharapkan dapat ditumbuhkembangkan rasa sosial yang tinggi pada diri setiap anak didik, mereka dibina untuk mengendalikan rasa egois yang bada dalam diri mereka sehingga terbina sikap kesetiakawanan di kelas. Namun, guru juga harus sudah mempertimbangkan bahwa hal itu tidak bertentangan dengan tujuan, fasilitas belajar pendukung, metode yang akan dipakai, dan bahan yang akan diberikan kepada anak didik memang cocok didekati dengan pendekatan kelompok.

3.       Pendekatan Bervariasi
Setiap masalah yang dihadapi oleh anak didik tidak selalu sama maka pendekatan yang digunakan pun akan lebih tepat dengan pendekatan bervariasi, contohnya anak didik yang tidak disiplin dan anak didik yang suka bicara akan berbeda pemecahannya  dan menghendaki pendekatan yang berbeda-beda pula.

4.       Pendekatan Edukatif
Pendekatan yang benar bagi guru adalah dengan melakukan pendekatan edukatif. Setiap tindakan, sikap, dan perbuatan yang guru lakukan harus bernilai pendidikan, dengan tujuan untuk mendidik anak didik agar menghargai norma hokum, norma sosial dan norma agama.


5.       Pendekatan Komunikatif
Digunakan dalam pengajaran bahasa yang mengarahkan pada tujuan pengajaran yang mementingkan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Siswa dibimbing unutk dapat menggunakan bahasa bukan sekedar mengetahui tentang bahasa, tetapi bertujuan membentuk kompetensi yakni kemampuan menggunakan bahasa dalam berbagai konteks komunikasi.

6.       Pendekatan Konsep
Pendekatan konsep ini digunakan agar pemahaman siswa lebih bermakna tidak berlepas-lepas sehingga bertahan dari ingatannya dan siswa benar-benar memahami suatu konsep, ia akan menerapkan pada situasi baru.

7.       Pendekatan Pemecahan Masalah
Merupakan suatu proses yang mengharuskan siswa unutk menemukan suatu generalisasi dari konsep-konsep yang sudah dipelajari, kemudian menerapkannya untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

8.       Pendekatan Lingkungan
Dalam menggunakan pendekatan ini harus diperhatikan bahwa materi pelajaran hendaknya mempunyai hubungan erat dengan kehidupan sehari-hari sehingga lebih konkrit, mudah dipahami dan mengetahui manfaatnya. Pengajaran disesuaikan dengan keadaan lingkungan ini mencakup semua benda dan keadaan-keadaan yang mempengaruhi siswa.

9.       Pendekatan Proses
Pendekatan keterampilan proses adalah pendekatan dalam proses belajar mengajar yang menekankan pada proses belajar mengajar yang mnekankan pada pembentukan keterampilan memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan perolehannya. Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran , nalar dan perbuatan secara efisien dan effektif untuk mencapai suatu hasil tertentu termasuk kreatifitas.

2.2    Strategi Efektif Untuk Memotivasi Siswa
            Mampu memotivasi siswa untuk belajar dan membuat belajar lebih menarik dan menyenangkan memang menjadi tantangan yang dihadapi para guru sehari-hari. Jika siswa tidak termotivasi belajar dan tidak mampu menciptakan pembelajaran yang menarik maka besar kemungkinan mereka tidak akan terlibat dalam pelajaran. Lalu, jika mereka tidak terlibat dalam pelajaran akan menyebabkan bermacam masalah dalam manajemen kelas. Karenanya penting bagi guru untuk dapat menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan. Berikut adalah lima strategi efektif untuk memotivasi siswa belajar dan membuat belajar lebih menarik serta menyenangkan :
1. Gunakan pertanyaan untuk berpikir kritis
Hal yang baik dari metode ini adalah mereka (siswa) tidak selalu memiliki jawaban benar atau salah sehingga mereka diperbolehkan untuk mengungkapkan pendapatnya sendiri. Ini lebih baik jika dibandingkan dengan siswa hanya diberitahu untuk menghafal fakta.

2. Gunakan musik untuk mengajar
Musik merupakan salah satu alat pembelajaran paling sederhana dan merupakan cara yang bagus untuk memicu minat siswa.
3. Gunakan video atau multimedia
Video adalah salah satu alat pengajaran paling sering disalahpahami dan disalahgunakan. Padahal, jika digunakan dengan benar, video dapat menjadi alat yang hebat untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Kuncinya adalah dengan menggunakan klip singkat dari film dan dokumenter dalam awal pelajaran, bukan di akhir pelajaran. Banyak film-film Hollywood atau film Nasional yang baik diterapkan dalam metode ini. Guru juga dapat menggunakan internet untuk mendownload klip singkat dari film-film dokumenter tentang hal apapun untuk setiap tingkat kelas.
4. Hubungkan apa yang siswa pelajari dengan yang sedang terjadi di dunia nyata
Pada beberapa mata pelajaran, cara ini jelas lebih mudah dilakukan dari yang lain. Siswa perlu mengetahui “mengapa” mereka belajar sesuatu. Dengan menghubungkan apa yang dipelajari dengan kehidupan nyata akan membuat pembelajaran akan lebih bermakna. Siswa akan lebih tertarik dan akan menyimpan apa yang dipelajarinya dalam jangka waktu yang lama.
5. Hubungkan yang dipelajari siswa dengan hal-hal yang penting bagi mereka
Trik di sini adalah untuk mengetahui pribadi siswa dan belajar tentang hal-hal yang menjadi kegemaran mereka. Meningkatkan motivasi siswa untuk belajar dapat sangat menantang, tapi ini merupakan elemen penting dalam tahap menjadi seorang guru yang efektif. Sebagai tambahan, guru juga akan menemukan dirinya menikmati proses mengajar, karena jauh lebih mudah dibandingkan ketika guru merasa terpaksa dalam menjalankannya.
            Strategi adalah suatu rangkaian tindakan untuk mencapai sasaran yang diharapkan. Untuk menuju ke pola pembelajaran yang dapat memotivasi siswa, perlu adanya perubahan sasaran yang harus dikembangkan. Perubahan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1.    Perubahan Pola Pembelajaran
Untuk mengubah pola pembelajaran tentu memerlukan perubahan sikap dari guru dalam menentukan sasaran pembelajaran. Perubahan yang harus dilakukan adalah perubahan:
a.     Sasaran menghafal menjadi berpikir kritis dilanjutkan meneliti, kemungkinan dengan penjelasan yang rasional
b.    Kegiatan meringkas, mengulas menjadi mengidentifikasi, merumuskan diteruskan dengan bertanya, menilai, berargumentasi dan berhipotesa
c.     Bertanya dengan kata apa, siapa, mengapa, dimana menjadi bagaimana, bagaimana kalau.. ? Apakah sah dan penting ?
d.    Tujuannya benar menurut fakta menjadi mendapat gagasan asli dari siswa dan memperbaiki yang lama
e.     Pendekatan belajar mengulang menjadi menganalisa dan mencoba hal-hal baru

2. Mengembangkan Unsur-Unsur Yang Mampu Memotivasi
  Para Pendidik ahli menawarkan ide-ide bagaimana membangun strategi memotivasi siswa lebih dari 200 ide yang disajikan dalam buku “ A Recource Guide for Secondary School Teaching “ terlampir. Ide-ide tersebut perlu kita kaji lebih lanjut, apakah ide-ide itu di sekolah kita dapat dilaksanakan seluruhnya, sebagian atau perlu modifikasi. Dengan mengkaji ide-ide strategi motivasi dari sumber tersebut di atas, dapat diketahui ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran agar menumbuhkan motivasi siswa .Berikut adalah unsure-unsur yang mampu membangun motivasi anak:
a.     Media Pembelajaran
            Media adalah benda, baik yang berupa perangkat keras atau lunak yang menjadi perantara terjadinya proses belajar. Media yang dipergunakan bisa berbentuk alat peraga atau sarana. Alat peraga mengandung ciri –ciri konsep yang dipelajari. Fungsinya untuk menurunkan keabtrakan konsep agar siswa mampu menangkap arti dari konsep tersebut. Alat peraga bisa dibuat guru/ siswa atau pabrik. Sarana adalah media pembelajaran yang berfungsi agar proses belajar dapat berlangsung dengan baik. Sarana yang dipergunakan dapat berupa perangkat keras atau perangkat lunak.
b.    Materi Pembelajaran
Materi yang akan diberikan dipersiapkan dengan matang dengan memperhatikan kondisi siswa. Materi yang akan dibelajarkan meliputi isi/ materi ( konten), hubungan dengan bidang/ilmu lain (konteks) dan proses ( transformasi isi/materi ).
c.     Strategi dan metode Pembelajaran
Strategi dan metode pembelajaran juga mempengaruhi motivasi belajar siswa. Strategi dan metode yang dapat memotivasi siswa adalah strategi dan metode yang melibatkan siswa belajar sambil mengerjakan ( Learning by doing).
d.    Sikap Guru        
Guru yang tidak mau repot, puas hanya dengan sasaran belajar pada tingkat rendah ( sisi kiri dari pola pembelajaran di atas). Diharapkan Guru mulai mencoba mengubah sikap dengan mengarahkan sasaran pembelajarannya pada tingkat menegah atau tingkat tinggi.

3.     Mendesain  Pembelajaran
            Diharapkan setiap pembelajaran, siswa selalu termotivasi. Untuk menciptakan pembelajaran yang dimaksud perlu pola yang menggambarkan pembelajaran tersebut. Berikut salah satu pola pembelajaran yang dapat menumbuhkan motivasi siswa. Pola ini disusun sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran oleh para guru, mencakup sebelum, proses dan sesudah kegiatan pembelajaran.
Bagi guru ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, diantaranya:
a.     Menjelaskan tujuan belajar mengajar kepeserta didik
Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu menjelaskan kepada siswa kepada tujuan instruksi khusus yang akan dicapai. Semakin jelas tujuan maka semakin besar pula motivasi dalam belajar.
b.    Hadiah
Dengan memberi hadiah kepada siswa yang berprestasi, maka akan memacu semangat mereka untuk belajar lebih giat. Dan siswa yang kurang berprestasi pastinya ia akan berusaha agar ia bisa berprestasi seperti temannya.
c.     Kompetensi
Guru mengadakan kompetensi diantara siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Dengan demikian antara siswa satu dengan yang lain akan ada suatu kompetensi secara sehat, masing- masing akan berusaha membuktikan bahwa dirinya bisa menjadi siswa yang berprestasi.
d.    Pujian
Tidak semua pujian akan membangkitkan atau memotivasi siswa. Namun sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian agar terus termotivasi dalam belajar.
e.    Hukuman
Guru dapat memberikan hukuman. Dengan adanya hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar berlangsung. Hukuman ini diberikan dengan harapan siswa dapat merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
Bagi orang tua memberi motivasi pada anak dapat dilakukan dengan cara:
f.      Memberi rasa nyaman
Anak dapat belajar dengan baik apabila ia merasa nyaman dengan lingkungannya. Rasa nyaman bukan hanya karena ruangan yang sejuk atau indah. Tetapi rasa nyaman yang ia peroleh ketika ia di dalam keluarga. Bdengan demikian anak akan termotivasi untuk berlajar.
g.     Beri Kebebasan
Anak akan lebih senang jika ia belajar sesuai dengan kehendaknya (tanpa suruhan atau paksaan). Jadi, biarkan anak untuk berbuat sesuai apa yang ia kehendaki asal tidak melampaui batas.
Dengan cara seperti itu, kitra dapat memberikan suatu pelajaran tanpa harus menyuruh anak belajar. Dengan sendirinya, berarti ia telah belajar mandiri.
h.    Beri Perhatian
Kita tahu anak akan senang jika diberi perhatian. Perhatian yang dimaksudkan bukanlah suatu perhatian yang berlebihan. Tetapi perhatian yang dimaksud adalah kita dapat menanyakan anak tentang aktivitas kesehariannya. Misalnya akltivitas saat ia di sekolah. Dengan demikian anak akan berusaha menceritakan aktivitas yang telah ia lalui. Secara tidak langsung, itu akan membuat anak belajar mengingat. Dilain sisi anak akan merasa senang, karena orang tuanmya perhatian pada dirnya.

2.3    Strategi Membangun Motivasi Dalam Proses Pembelajaran
1. Memperjelas tujuan yang ingin dicapai
Tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham ke arah mana ia ingin dibawa. Pemahaman siswa tentang tujuan pembelajaran dapat menumbuhkan minat siswa untuk belajar yang pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi belajar mereka.
2. Membangkitkan minat siswa
Siswa akan terdorong untuk belajar manakala mereka memiliki minat untuk belajar. Oleh sebab itu, mengembangkan minat belajar siswa merupakan salah satu teknik dalam mengembangkan motivasi belajar, dengan cara hubungkan bahan pelajaran yang akan diajarkan dengan kebutuhan siswa (berkaitan dengan life skill).
3. Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar
Siswa hanya mungkin dapat belajar dengan baik manakala ada dalam suasana yang menyenangkan, merasa aman, bebas dari rasa takut.
4. Berilah pujian yang wajar terhadap setiap keberhasilan siswa
Motivasi akan tumbuh manakala siswa merasa dihargai. Memberikan pujian yang wajar merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memberikan penghargaan.
5. Berikan penilaian
Bagi sebagian Peserta didik nilai dapat menjadi motivasi yang kuat untuk belajar. Oleh karena itu, penilaian harus dilakukan dengan segera agar siswa secepat mungkin mengetahui hasil kerjanya.
6. Berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa.
Komentar yang positif dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
7. Ciptakan persaingan dan kerja sama
Guru harus mendesain pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk bersaing baik antara kelompok maupun antarindividu. Melalui persaingan siswa dimungkinkan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh hasil yang terbaik.


BAB III
PENUTUP

3.1      Kesimpulan
Setelah memaparkan berbagai penjelasan mengenai strategi mengajar dengan memotivasi maka kita dapat melihat bahwa banyak cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang menyenangkan dalam belajar. Dengan Strategi dan metode belajar yang baik dan mudah di pahami, anak didik akan menjadi termotivasi untuk lebih giat dan lebih tekun untuk belajar, supaya apa yang dia cita – citakan dapat tercapai. dan dengan strategi dan metode yang baik, anak didik bisa dengan mudah mendapatkan ilmu dan memahami ilmu yang sudah ia terima.


DAFTAR PUSTAKA

http://gooooocir.blogspot.com/2012/09/contoh-metoda-blajar.html
http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Terbaru/Terbaru/karakteristik.gaya.belajar.anak/001/007/1093/3
http://irfadfaiq.blogspot.com/2012/04/karakteristik-belajar-anak.html
http://tirman.wordpress.com/motivasi-dalam-pembelajaran/

No comments:

Post a Comment