Tuesday, March 11, 2014

PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI


Salah satu keunikan manusia adalah kemampuannya menggunakan bahasa. Dengan kemampuannya itu manusia mengembangkan diri dan dunia sosialnya. Bukan hanya bahasa verbal yang dipergunakan manusia, melainkan juga bahasa nonverbal seperti isyarat, mimik wajah atau gerak tubuh. Manusia berkomunikasi dengan manusia lain dengan menggunakan kemampuan menyampaikan gagasan, pikiran dan perasaan secara verbal dan nonverbal.
Kemampuan berkomunikasi ini pulalah yang dipandang membedakan manusia dengan makhluk lain di bumi ini. Binatang  memang berkomunikasi dengan sesamanya, namun komunikasinya lebih bersifat instiktif. Sedangkan manusia berkomunikasi tidak hanya secara instiktif tetapi juga menggunakan kemampuan berpikir logis dan emosionalnya. Kita bisa menangis saat membaca novel yang mengharukan dan kita bisa tersenyum saat kita membaca anekdot.Itu semua menunjukkan bagaimana manusia berkomunikasi dengan sesamanya dengan menggunakan potensi kemanusiaannya.
Murdock dan Scutt (2003) menunjukkan bahwa manusia berkomunikasi untuk :
1.Menginformasikan;
2.Menginstruksikan;
3.Memberi motivasi;
4.Membujuk;
5.Mendorong/menggerakkan;
6.Bernegosiasi;
7.Memahami pandangan dan gagasan orang lain;
8.Menyimak karena ingin belajar sesuatu;
9.Mencari, menerima dan memberi konseling, informasi, saran, keputusan dan sebagainya.

 PENGERTIAN DAN ARTI PENTING KOMUNIKASI
Pelbagai definisi komunikasi yang dikutip berikut ini menampilkan “kekuatan kata komunikasi” untuk menjelaskan keberadaan manusia melalui komunikasi :
1.Komunikasi adalah respon “diskriminatif” dari organisme terhadap stimulus. (Stevens, 1950)
2.Komunikasi merupakan proses yang menggambarkan bagaimana seseorang memberikan stimulasi pada makna pesan verbal dan nonverbal ke dalam pikiran orang lain. (McCroskey, 1998)
3.Komunikasi adalah interaksi untuk menopang koneksi antarmanusia sehingga dapat menolong mereka memahami satu sama lain bagi pengakuan terhadap kepentingan bersama. (Zareksky, 1999)
4.Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, pesan yang disampaikan melalui lambang tertentu yang mengandung arti yang dilakukan oleh penyampai pesan ditujukan kepada penerima pesan. (Edward Depari, Komunikasi Dalam Organisasi)
5.Komunikasi adalah proses dimana seorang berusaha memberikan pengertian dengan cara pemindahan  pesan. (James A.F Stoner, Manajemen)
6.Komunikasi merupakan proses antar pribadi dalam mengirim dan menerima simbol-simbol yang berarti bagi kepentingan mereka. (John R.Schemerhorn, Managing Organizational Behaviour)
7.Komunikasi merupakan center of interest yang ada dalam suatu situasi manusia yang memungkinkan suatu sumber secara sadar mengalihkan pesan kepada penerima dengan tujuan mempengaruhi perilaky tertentu. (Miller, 1996)

Jadi, dapat dikatakan bahwa arti penting komunikasi adalah sebagai sarana atau alat untuk menciptakan jalinan pengertian yang sama dan serasi serta menimbulkan dasar tindakan serta dasar terbentuknya kerjasama.


 JENIS DAN PROSES KOMUNIKASI
Komunikasi mempunyai berbagai macam jenis yang semuanya bergantung pada segi kita memandangnya, yaitu sebagai berikut :
1.Dari segi penyampaian pesannya, komunikasi dapat dilakukan secara lisan dan secara tulis, atau secara elektronik melalui radio, televisi, internet, dan sebagainya.
2.Dari segi kemasan pesan, komunikasi dapat dilakukan secara verbal atau dengan nonverbal.
3.Dari segi kemasan keresmian pelaku komunikasi, saluran komunikasi yang digunakan, dan bentuk kemasan pesan, komunikasi dapat dikategorikan sebagai bentuk komunikasi formal dan informal.
4.Dari segi pasangan komunikasi, komunikasi dapat dilihat sebagai :
a.Komunikasi intrapersonal (intra personal communication), yaitu proses komunikasi dalam diri komunikator; pengirim dan pesannya adalah dirinya sendiri. (Manusia sebagai makhluk rohani)
b.Komunikasi interpersonal (inter personal communication), yaitu interaksi tatap muka antara dua orang atau lebih. Pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung, sedangkan penerima pesan dapat menerima dan menanggapinya secara langsung pula. (Manusia sebagai makhluk sosial).

Secara garis besar, komunikasi dapat dibagi menjadi komunikasi verbal dan nonverbal.
1.Komunikasi Verbal: diwakili dalam penyebutan kata-kata yang pengungkapannya dapat dengan lisan atau tertulis.
2.Komunikasi Nonverbal: disampaikan dengan menggunakan isyarat (gestures), gerak-gerik (movement), suatu barang, waktu, cara berpakaian.

o Proses Komunikasi
Komunikator, sebelum mengirimkan pesannya, terlebih dahulu mengemasnya dalam bentuk yang dianggap sesuai dan dapat diterima serta dimengerti oleh komunikan. Pengemasan pesan ini disebut sebagai encoding. Encoding secara harfiah berarti memasukkan dalam kode. Dengan encoding itu komunikator memasukkan atau mengungkapkan perasaannya ke dalam kode atau lambang dalam bentuk kata-kata atau nonkata, misalnya raut wajah atau gerak-gerik tubuh. Setelah pesan sampai kepada komunikan, apabila ada feedback, komunikan akan bertindak sebagai komunikator, yaitu memasukkan code yang disebut decoding untuk disampaikan kembali kepada komunikator.
Proses komunikasi mempunyai dua model yaitu model linier dan model sirkuler, sebagai berikut :
1.Model Linier
Model ini hanya terdiri atas dua garis lurus, yaitu proses komunikasi yang berawal dari komunikator dan berakhir pada komunikan.
Contoh : Formula Laswell
Formula ini dikenal dengan rumusan cara untuk menggambarkan dengan tepat sebuah tindak komunikasi, yaitu dengan menjawab pertanyaan berikut :
a.Who;
b.Says what;
c.In which channel;
d.To whom;
e.With what effect.

2.Model Sirkuler
Ditandai dengan adanya unsur feedback. Dengan demikian, proses komunikasi tidak berawal dari satu titik dan berakhir pada titik yang lain. Jadi, proses komunikasi sirkuler itu berbalik satu lingkaran penuh.


 KOMUNIKASI EFEKTIF
Secara etimologis, kata efektif sering diartikan sebagai mencapai sasaran yang diinginkan, berdampak menyenangkan, bersifat aktual dan nyata. Dengan demikian, komunikasi yang efektif dapat diartikan sebagai penerimaan pesan oleh komunikan atau receiver sesuai dengan pesan yang dikirim oleh sender atau komunikator, kemudian receiver atau komunikan memberikan respons yang positif sesuai dengan yang diharapkan.
Jadi, komunikasi efektif terjadi apabila terdapat aliran inforrmasi dua arah antara komunikator dan komunikan dan informasi tersebut sama-sama direspons sesuai dengan harapan kedua pelaku komunikasi tesebut.

o Aspek-aspek Komunikasi yang Efektif
a.Kejelasan (clarity) : bahasa ataupun informasi yang disampaikan harus jelas.
b.Ketepatan (accuracy) : bahasa dan informasi yang disampaikan harus betul-betul akurat alias tepat.
c.Konteks (contex) : bahasa dan informasi yang disampaikan harus sesuai dengan keadaan dan lingkungan tempat komunikasi itu terjadi.
d.Alur (flow) : keruntutan alur bahasa dan informasi sangat berarti dalam menjalin komunikasi yang efektif.
e.Budaya (culture) : aspek ini tidak saja menyangkut bahasa dan informasi, tetapi juga tata krama atau etika.

o Strategi Membangun Komunikasi yang Efektif
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menciptakan suatu komunikasi yang efektif :
a.Ketahui mitra bicara (audience).
b.Ketahui tujuan pembicaraan.
c.Perhatikan konteks.
d.Pelajari kultur.
e.Pahami bahasa.


 IMPLIKASI MANAJERIAL
Implikasi manajerial dalam proses komunikasi adalah terjadinya komunikasi efektif antar karyawan baik komunikasi secara vertikal maupun horizontal dimana komunikasi yang efektif akan membuahkan hasil yang baik dalam rangka memajukan perusahaan.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kata Implikasi berarti akibat. Kata Implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek yaitu salah satunya yang dibahas saat ini adalah manajerial atau manajemen.
Dalam manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :
1. Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan.
2. Implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.


DAFTAR PUSTAKA

Alo Liliweri, Drs., M.S. 2011. Komunikasi Serba Ada Serba Makna. Jakarta : Kencana.
Yosal Iriantara, Drs., dan Usep Syaripudin, M.Ed. 2013. Komunikasi Pendidikan. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.
Sri Nawangsari, SE. 1997. Komunikasi Bisnis. Jakarta : Gunadarma
Kadar Nurjaman, SE., M.M., dan Khaerul Umam, S.I.P., M.Ag., M.Si. 2012. Komunikasi & Public Relation. Bandung : Pustaka Setia.

No comments:

Post a Comment