Wednesday, March 25, 2015

Tema 4: Cari informasi mengenai Electronic Budgeting dari berbagai sisi



Tujuan E-Budgeting adalah dalam rangka menutup celah untuk korupsi anggaran pemerintah provinsi DKI Jakarta masa mendatang.
Menurut Saefullah (Sekretaris Daerah), dengan diterapkannya sistem e-budgeting akan terlacak jika ada perubahan dalam APBD, sehingga  bisa diketahui oknum yang memasukkan kegiatan fiktif yang sebelumnya tidak ada dalam pembahasan.
Menurut Adhie Massardi program E-Budgeting adalah semacam bentuk pengebirian peran legislatif di DPRD DKI. Selain itu, menurutnya program E-Budgeting adalah bentuk “standarisasi” yang dipakai organisasi seperti Bank Dunia dalam mengawasi dana yang dipinjamkannya ke pemerintah negara-negara terbelakang dan berkembang seperti Indonesia ini.
Abdullah Dahlan (Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch ) mengatakan e-budgeting merupakan terobosan yang mendukung transparansi anggaran. Abdullah pun mengingatkan bahwa APBD DKI Jakarta merupakan APBD terbesar di Indonesia.
Dia mengibaratkan, nominalnya setara dengan empat APBD provinsi besar di Indonesia yang digabungkan. Bagi Abdullah, tidak jadi masalah jika terdapat perubahan prosedur dalam penggunaan e-budgeting ini. Selama, perubahan tersebut justru membawa kebaikan. "Kalau dengan perubahan itu malah menciptakan transparansi anggaran, kenapa tidak?”
Abraham Lunggana (Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta), mengingatkan bahwa Lulung mengatakan konsep e-budgeting bukanlah termasuk proses pembahasan APBD yang disepakati secara hukum. Melainkan hanya alat alternatif saja. Sehingga tidak dapat dijadikan acuan utama dalam menyusun APBN.


Kemampuan yang wajib dimiliki oleh mahasiswa sistem informasi yaitu analisis dan berifikir sistem, dimana kita dituntut untuk mengevaluasi fakta-fakta yang ada dan kondisi nyata sebagai dasar untuk mengambil kesimpulan dan keputusan guna membantu organisasi ataupun perusahaan mencapai tujuan tertentu. sedangkan berfikir sistem yaitu suatu persfektif atau sudut pandang terhadap suatu masalah secara sistemik.


Tema 3: Pilih skripsi atau kompre? Sertakan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.



Menurut saya pribadi, saya akan lebih memilih untuk menulis skripsi daripada kompre. Terlepas dari itu saya tidak meremehkan kompre. Ujian kompre termasuk ujian yang dikategorikan lumayan sulit. Mahasiswa dituntut untuk bisa menguasai materi dari semester awal sampai akhir dalam bentuk mata kuliah pilihan yang diujikan. Kalau skripsi kita hanya akan mempertanggungjawabkan materi yang kita pilih. Mungkin selain karena ingatan saya yang tidak begitu kuat untuk bisa menguasai materi dari semester awal sampai  akhir dalam bentuk beberapa mata kuliah pilihan yang diujikan, saya merasa bahwa dengan skripsi kita dituntut untuk bisa menghasilkan suatu karya ilmiah yang sistematis dan logis dalam bentuk tulisan. Tetapi kembali lagi pada kemampuan kita masing-masing, kita bebas memilih, tidak ada yang beda dari skripsi dan kompre semuanya adalah tugas akhir dan syarat kelulusan.

Tema 2: Apa saja pilihan karir bagi mahasiswa lulusan Sistem Informasi?



Jurusan Sistem informasi adalah jurusan yang mempelajari bagaimana cara berfikir sistem, bagaimana menganalisis suatu masalah, dan yang terpenting yaitu bagaimana menerapkan teknologi informasi dalam suatu organisasi khususnya perusahaan agar tercapai tujuannya.
Berikut ini adalah beberapa pilihan karir bagi mahasiswa lulusan Sistem Informasi :
·      Programmer
·      Wirausaha dalam bidang IT
·      System Analys
·      Monitoring System
·      Web Developer à Pembangun web lebih spesifik dengan database dan ruang lingkupnya untuk kepentingan tertentu
·      Administrator Sistem dan Web
·      Prospek Kerja dan Gaji SI
·      Information System Project Manager
·      Konsultan Desain
·      Web Designer
·      Search Engine Optimizer
·      Network Administrator
Perusahaan yang membutuhkan adalah perusahaan yang bergerak di berbagai bidang, mulai dari perbankan, keuangan, asuransi, otomotif, industri software, dan lainnya.