Wednesday, July 29, 2015

Tema 13 : Masa Depan Persepakbolaan Indonesia

Menjadi pemain sepak bola di Indonesia tak memiliki jaminan kehidupan di masa depan. Kegagalan dalam melakukan pembinaan pemain, pelatih hingga official dinilai sebagai faktor utama dalam mandeknya prestasi sepakbola kita. Selain ribut-ribut soal elit di tubuh PSSI sendiri, pengelolaan tim-tim di Indonesia yang masih semrawut juga menjadi salah satu alasan sepakbola tak juga mencapai level yang membanggakan.
            Hasbi (Pengamat Sepak Bola, Fandom.id),  mencontohkan dalam level pengelolaan klub di Indonesia, mental APBD masih melekat. Pembinaan dilevel klub pun bahkan masih minimal lantaran jenjang karir pemain lantaran pengelolaan klub sepakbola dikelola secara sporadis dan tidak memiliki visi yang jelas. Terlebih kontrak-kontrak yang diberikan klub tersebut tidak menjamin pemain untuk bisa bertahan hidup baik selama bermain untuk klub atau setelah keluar dari klub.
            Pengelolaan setelah era ‘kawin silang’ yang bercorak meniru industri sepakbola di luar negeri yang sudah mapan ternyata tidak berhasil dikembangkan oleh PSSI. Hal ini, misalnya dilihat salah satunya lewat munculnya dualisme liga dan tidak adanya kemandirian klub-klub ditambah tidak jelasnya peraturan di level PSSI misalnya bagi klub yang melanggar seperti menunggak gaji dan fasilitas yang kurang.
            Melihat situasi yang belum mungkin kondusif bahkan sampai 10 tahun mendatang itu, pemain pun mulai berpikir realistis. Tidak sekedar bercita-cita sebagai pesepak bola, ke depan pemain harus memiliki jenjang yang pasti.

Sumber : http://fisipol.ugm.ac.id/news/diskusi-masa-depan-sepak-bola-indonesia/en/

No comments:

Post a Comment